BAB
I
PERSAMAAN
KUADRAT DENGAN SATU VARIABEL
1)
Menyelesaikan
persamaan kuadrat
Suatu persamaan dengan satu perubah x yang dapat
disajikan dalam bentuk ax2+bx+c=0 dengan a ≠ 0, disebut persamaan
kuadrat dalam x
Contoh:
(a) 2x2+3x – 2=0 dengan a=2, b=3, dan
c= -2
(b) 2x2-5x
= 0 dengan a=2, b=-5, dan c=0
(c) x2-3x-10 =10 dengan a= 1, b= -3,
dan c= -10
(d) x2– 9=0 dengan a= 1, b= 0 , dan c=
-9
Bentuk ax2
+ bx + c = 0 tersebut dinamakan bentuk
umum atau bentuk bakupersamaan kuadrat.
Jika a = 1, maka
persamaannya menjadi x2+bx+c = 0, dan sering disajikan dengan x2+px+q=0;
misalnya contoh (c).
Bentuk x2+bx+c=0
dan bentuk x2+px+q = 0 dinamakan bentuk biasa.
Jika suku
tertentunya adalah nol, maka persamaannya disebut persamaan kuadrat tidak lengkap. Jadi ax2+bx=0 dan x2+px=0
adalah persamaan-persamaan kuadrat tidak lengkap. Persamaan pada contoh (b)
merupakan persamaan kuadrat tidak lengkap.
Jika koefisien
dari x sama dengan nol, maka disebut persamaan
kuadrat murni. Jadi ax2+c=0 dan x2+q = 0 adalah
persamaan-persamaan kuadrat murni. Persamaan pada contoh (d) merupakan
persamaan kuadrat murni.
Menyelesaikan
persamaan ax2+bx+c=0 berarti menentukan semua bilangan yang memenuhi
ax2+bx+c=0; maksudnya membuat kalimat itu menjadi pernyataan yang bernilai benar.
Bilangan-bilangan yang memenuhi persamaan tersebut dinamakan penyelesaian atau akar persamaan itu.
Penyelesaiannya
dapat dicari dengan beberapa cara, yaitu:
1. Dengan Faktorisasi
i. a
(b+c) = ab + ac, sehingga
ab + ac = a(b+c)
ii. (a+b)(a+c)
= a2 + (b+c)a +bc, sehingga
a2 + (b+c)a+
bc = (a+b)(a+c)
iii. (a+b)
(a-b) = a2 – b2, sehingga
a2 – b2 = (a+b) (a-b)
iv. (a+b)2
= a2+2ab+b2, sehingga
a2+2ab+b2
= (a+b)2
v. (a+b)
(c+d) = ac + bc + ad + bd, sehingga
ac + bc + ad + bd =
(ac+bc) + (ad+bd) =
c(a + b) + d(a+b) =
(a+b) (c+d).
Cara
menyelesaikannya berdasarkan sifat bilangan nyata, yaitu jika p dan q = 0, maka
p=0 atau q=0, karena itu ruas kanan persamaannya selalu dijadikan nol lebih
dulu.
Contoh :
1)
Selesaikanlah persamaan
2x2 – 5x = 0 dengan x adalah bilangan nyata
Jawab:
2x2
– 5x = 0
x(2x-5)=0
Maka
x=0 atau 2x-5=0, sehingga x=0 atau x=2½
Jadi,
himpunan penyelesaiannya [0, 2½]
2)
Selesaikanlah (x-1)2=25,
dengan x dalam himpunan bilangan nyata.
Jawab:
(x-1)2=25
(x-1)2
– 25 = 0
((x-1)
+ 5 ) ((x-1) – 5 ) = 0, maka
x
– 1+5=0 atau x – 1 – 5=0
x
=-4 atau x=6
Himpunan
penyelesaiannya [-4, 6].
3)
Selesaikanlah persamaan
9x2+6x+1=0
x
variabel dalam himpunan bilangan nyata.
Jawab:
9x2+6x+1=0
(3x+1)2=0
3x+1=0
atau 3x+1=0
x=
-⅓ atau x=-⅓
Himpunan
penyelesaiannya [-⅓]
Catatan: dalam
contoh 3, dikatakan bahwa persamaan itu mempunyai dua penyelesaian yang sama,
atau mempunyai penyelesaian dua akar kembar.
Latihan
Soal:
Selesaikan
soal-soal dibawah ini sesuai dengan cara penyelesaian diatas !
1)
x2 +4x = 0
2) 3z2=
4z
3) 3y2
– 9y = 0
4) x2
– 4 = 0
5)
4y2 – 9 = 0
4)
Dengan
Memisahkan Kuadrat
Apabila tidak
mudah dilakukan faktorisasi, maka ruas kiri dapat diubah bentuk menjadi bentuk
selisih dua kuadrat. Lebih dulu suku-suku yang memuat variabel dipisahkan
kemudian melengkapinya menjadi bentuk kuadrat murni.
Untuk
melengkapkan kuadrat tersebut, ditambahkan kuadrat dari seperdua koefisien x
pada kedua ruas persamaannya, sesudah koefisien dari x2 dijadikan satu.
Contoh :
1) Selesaikan
persamaan x2+2x – 4=0, variabel dalam himpunan bilangan nyata.
Jawab:
x2+2x-4=0
x2+2x
= 4
x2+2x+1=4+1
(x+1)2=5
(x+1)2–
5=0
((x+1)+
)
((x+1)-
)
=0


x+1+
=0
atau x+1-
=0


x=
-1-
atau x=
-1+


Himpunan
penyelesaiannya [-1-
,
-1+
]


2) Selesaikanlah
2y2-3y – 6=0, variabel pada himpunan bilangan nyata
Jawab:
2y2-
3y – 6=0
2y2-3y=6
y2-
y=3

y2-
y+(
)2=3+(
)2



(y-
)2-
=0


(y-
)2-
2=0


(y-
))
+
)
((y-
)
-
) = 0




y
-
+
0
atau y-
-
= 0




y=
-
atau y=
+ 




Latihan
Soal
Selesaikan soal-soal dibawah ini sesuai
dengan contoh diatas !
1)
x2+20x-51 =0
2) y2-14y+48
= 0
3)
z2+2z+
=
0

5)
Menyelesaikan
Persamaan Kuadrat dengan Rumus ABC
Penyelesaian
persamaan kuadrat dalam bentuk umum ax2+bx+c=0 dapat dicari dengan memisahkan
kuadrat pula ax2+bx+c=0. Jika kedua ruas dibagi a menghasilkan:
ax2+
x+
=0.


ax2+
x+
=0
kedua ruas ditambah (
)2, yaitu kuadrat seperdua koefisien x,
terdapatlah



ax2+
x+(
)2=
+(
)2.




(x +
)2=
-



(x +
)2-
=
0


(x+
)2
- ((
)2
= 0


((x+
)
+
(
(x+
)
–
=
0




x +
+
=
0 atau x+
-
=0




|




Ditulis secara ringkas :
Penyelesaian
tersebut dikenal sebagai rumus penyelesaian atau rumus akar persamaan kuadrat,
dan biasa dinamakan rumus abc
Contoh
1)
Selesaikan persamaan
berikut 4x2 + 48 = 43x. x merupakan variabel dalam himpunan bilangan
nyata.
a) Jawab
:
4x2
+ 48 = 43
4x2
– 43x + 48 = 0
b) Rumus
:
x = -b ± 

c) Jadi
x = 

x=
=
=



x =
=
6
atau x=
= 4



Himpunan
penyelesaiannya (6
4)

2)
Selesaikanlah x2 + x + 3=0, dengan
x pada himpunan bilangan nyata.
Jawab
:
x
= 

Karena
bukan
anggota himpunan bilangan nyata, maka himpunan penyelesaiannya adalah 


6) Menyelesaikan persamaan
kuadrat dengan rumus pq
Untuk
persamaan kuadrat yang disajikan dalam bentuk biasa x2 + p + q = 0
sering dipergunakan rumus akar
x=
-
± 


Terutama jika p menyatakan bilangan
bulat. Rumus akar tersebut dikenal sebagai rumus pq
Contoh :
1) Selesaikan
x2 – 24x + 124 = 0, x variabel dalam himpunan bilangan nyata.
Jawab
:
x2
– 24x+124=0
p
= -24
q=
124
Rumus
:
x
= -
p + 


Jadi, x = -(-12) 

= 12 

= 12
2


x = 12 + 2
atau
x = 12 – 2


BAB II
PERSAMAAN DALAM BENTUK PECAHAN
Ada
kalanya persamaan-persamaan disajikan dalam bentuk pecah.
Misalnya :
1.
+
= 8


2.
3x =

Persamaan-persamaan semacam itu dapat
diselesaikan dengan lebih dulu mengalihkan kedua ruasnya dengan KPK (kelipatan
persekutuan terkecil) dari penyebut-penyebutnya, jika penyebut-penyebut itu
tidak memuat variabel.
Contoh :
1) Selesaikanlah
+
= 8


Jawab
:


KPK
penyebut-penyebutnya ialah 20
4(x2
– 24) + 5 (x2 – 37) = 8 × 20
4x2
– 96+ 5x2 – 185 = 160
9x2
– 121 = 0
(3x
+ 11) (3x -11)=0
3x + 11 = 0 atau 3x
– 11 = 0
x
= 3
atau x=
3


Himpunan
penyelesaiannya { -3
, 3
}


Jika penyebutnya memuat variabel, maka
disesuaikan dengan lebih dulu mengubahnya menjadi bentuk pecah dengan satu
penyebut. Jika dikalikan dengan KPK penyebut penyebutnya, belum tentu diperoleh
persamaan yang ekuivalen dengan persamaan semula.
Contoh :
1) Selesaikan
+ 7 = 


Jawab :
a)
+ 7 = 


x2 + 7 (x - 3) = 9 .......... (I)
x2 + 7x -21 -9= 0
x2 + 7x – 30= 0 .......... (II)
(x + 10) (x-3) = 0
x + 10 = 0 atau x – 3 = 0
Jadi x = -10 atau xx = 3
Karena
kedua ruas persamaan tersebut dikalikan dengan (x – 3), suatu bentuk yang
memuat perubahan, maka perlu diperiksa apakah persamaan (I) ekuivalen dengan
persamaan (II).
Pemeriksaan :
Untuk x= -10, ruas kiri dari persamaan (1) menjadi
+ 7 =
,
ruas kanan menjadi
=-




Jadi x=10 merupakan akar dari persamaan
(1).
Untuk x=3, maka ruas kiri dari persamaan
(1) menjadi
+7.
Ini tidak mempunyai arti sebab pembagian dengan nol tidak mungkin. Jadi x=3
bukan akar persamaan (1).

Maka himpunan penyelesaian persamaan (1)
adalah [-10]. Dengan demikian persamaan (1) tidak ekuvalen dengan persamaan
(II).
Jawab:
b)
+
7 =


diubah menjadi


Jika
disederhanakan maka di peroleh:
x
+ 10=0
Jadi,
x= - 10
Himpunan
penyelesaiannya adalah [-10]
Latihan
Soal:
1)
+ x = 1


Tidak ada komentar:
Posting Komentar