Senin, 12 Oktober 2015

rambu-rambu lalu lintas



Rambu lalu lintas adalah bagian dari perlengkapan jalan yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan.
Agar

persamaan kuadrat



BAB I
PERSAMAAN KUADRAT DENGAN SATU VARIABEL

1)   Menyelesaikan persamaan kuadrat
Suatu  persamaan dengan satu perubah x yang dapat disajikan dalam bentuk ax2+bx+c=0 dengan a ≠ 0, disebut persamaan kuadrat dalam x
Contoh:
(a)   2x2+3x – 2=0 dengan a=2, b=3, dan c= -2
(b)     2x2-5x = 0 dengan a=2, b=-5, dan c=0
(c)       x2-3x-10 =10 dengan a= 1, b= -3, dan c= -10
(d)      x2– 9=0 dengan a= 1, b= 0 , dan c= -9
Bentuk ax2 + bx + c = 0 tersebut dinamakan bentuk umum atau bentuk bakupersamaan kuadrat.
Jika a = 1, maka persamaannya menjadi x2+bx+c = 0, dan sering disajikan dengan x2+px+q=0; misalnya contoh (c).
Bentuk x2+bx+c=0 dan bentuk x2+px+q = 0 dinamakan bentuk biasa.
Jika suku tertentunya adalah nol, maka persamaannya disebut persamaan kuadrat tidak lengkap. Jadi ax2+bx=0 dan x2+px=0 adalah persamaan-persamaan kuadrat tidak lengkap. Persamaan pada contoh (b) merupakan persamaan kuadrat tidak lengkap.
Jika koefisien dari x sama dengan nol, maka disebut persamaan kuadrat murni. Jadi ax2+c=0 dan x2+q = 0 adalah persamaan-persamaan kuadrat murni. Persamaan pada contoh (d) merupakan persamaan kuadrat murni.
Menyelesaikan persamaan ax2+bx+c=0 berarti menentukan semua bilangan yang memenuhi ax2+bx+c=0; maksudnya membuat kalimat itu  menjadi pernyataan yang bernilai benar. Bilangan-bilangan yang memenuhi persamaan tersebut dinamakan penyelesaian atau akar persamaan itu.
Penyelesaiannya dapat dicari dengan beberapa cara, yaitu:
1.    Dengan Faktorisasi
      i.     a (b+c) = ab + ac, sehingga
ab + ac = a(b+c)
     ii.     (a+b)(a+c) = a2 + (b+c)a +bc, sehingga
a2 + (b+c)a+ bc = (a+b)(a+c)
   iii.     (a+b) (a-b) = a2 – b2, sehingga
a2 – b2  = (a+b) (a-b)
   iv.     (a+b)2 = a2+2ab+b2, sehingga
a2+2ab+b2 = (a+b)2
    v.     (a+b) (c+d) = ac + bc + ad + bd, sehingga
ac + bc + ad + bd = (ac+bc) + (ad+bd) =
c(a + b) + d(a+b) = (a+b) (c+d).
Cara menyelesaikannya berdasarkan sifat bilangan nyata, yaitu jika p dan q = 0, maka p=0 atau q=0, karena itu ruas kanan persamaannya selalu dijadikan nol lebih dulu.
Contoh :
1)      Selesaikanlah persamaan 2x2 – 5x = 0 dengan x adalah bilangan nyata
Jawab:
2x2 – 5x = 0
x(2x-5)=0
Maka x=0 atau 2x-5=0, sehingga x=0 atau x=2½
Jadi, himpunan penyelesaiannya [0, 2½]

2)      Selesaikanlah (x-1)2=25, dengan x dalam himpunan bilangan nyata.
Jawab:
(x-1)2=25
(x-1)2 – 25 = 0
((x-1) + 5 ) ((x-1) – 5 ) = 0, maka
x – 1+5=0 atau           x – 1 – 5=0
x =-4 atau      x=6
Himpunan penyelesaiannya [-4, 6].
3)      Selesaikanlah persamaan 9x2+6x+1=0
            x variabel dalam himpunan bilangan nyata.
Jawab:
9x2+6x+1=0
(3x+1)2=0
3x+1=0          atau 3x+1=0
x= -⅓             atau x=-⅓
Himpunan penyelesaiannya [-⅓]
Catatan: dalam contoh 3, dikatakan bahwa persamaan itu mempunyai dua penyelesaian yang sama, atau mempunyai penyelesaian dua akar kembar.

Latihan Soal:
            Selesaikan soal-soal dibawah ini sesuai dengan cara penyelesaian diatas !
1)      x2 +4x = 0
2)      3z2= 4z
3)      3y2 – 9y = 0
4)      x2 – 4 = 0
5)      4y2 – 9 = 0

4)   Dengan Memisahkan Kuadrat
Apabila tidak mudah dilakukan faktorisasi, maka ruas kiri dapat diubah bentuk menjadi bentuk selisih dua kuadrat. Lebih dulu suku-suku yang memuat variabel dipisahkan kemudian melengkapinya menjadi bentuk kuadrat murni.
Untuk melengkapkan kuadrat tersebut, ditambahkan kuadrat dari seperdua koefisien x pada kedua ruas persamaannya, sesudah koefisien dari x2 dijadikan satu.
Contoh :
1)      Selesaikan persamaan x2+2x – 4=0, variabel dalam himpunan bilangan nyata.
Jawab:
x2+2x-4=0
x2+2x = 4
x2+2x+1=4+1
(x+1)2=5
(x+1)2– 5=0
((x+1)+) ((x+1)-) =0
x+1+=0 atau            x+1-=0
x= -1-         atau      x= -1+
Himpunan penyelesaiannya [-1-, -1+]

2)      Selesaikanlah 2y2-3y – 6=0, variabel pada himpunan bilangan nyata
Jawab:
2y2- 3y – 6=0
2y2-3y=6
y2-y=3
y2-y+()2=3+()2
(y-)2-=0
(y-)2-2=0
(y-)) + ) ((y-) -)  = 0
y - + 0 atau      y- -  = 0
y= -                        atau      y= +

Latihan Soal
Selesaikan soal-soal dibawah ini sesuai dengan contoh diatas !
1)      x2+20x-51 =0
2)      y2-14y+48 = 0
3)      z2+2z+= 0

5)   Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Rumus ABC
Penyelesaian persamaan kuadrat dalam bentuk umum ax2+bx+c=0 dapat dicari dengan memisahkan kuadrat pula ax2+bx+c=0. Jika kedua ruas dibagi a menghasilkan:
ax2+x+=0.
ax2+x+=0 kedua ruas ditambah ()2,   yaitu kuadrat seperdua koefisien x, terdapatlah
ax2+x+()2=+()2.
(x +)2= -
(x +)2- = 0
(x+)2 - (()2 = 0
((x+) + ( (x+) –= 0
x ++= 0    atau      x+-=0
x = -b ±
 
x = -                   atau      x= - +
Ditulis  secara ringkas :


Penyelesaian tersebut dikenal sebagai rumus penyelesaian atau rumus akar persamaan kuadrat, dan biasa dinamakan rumus abc
Contoh
1)      Selesaikan persamaan berikut 4x2 + 48 = 43x. x merupakan variabel dalam himpunan bilangan nyata.
a)      Jawab :
4x2 + 48 = 43
4x2 – 43x + 48 = 0
b)      Rumus :
x = -b ±
c)      Jadi
x =
x=  = =
x = = 6  atau x=  = 4
Himpunan penyelesaiannya (6  4)
2)       Selesaikanlah x2 + x + 3=0, dengan x pada himpunan bilangan nyata.
                        Jawab :
x =
Karena bukan anggota himpunan bilangan nyata, maka himpunan penyelesaiannya adalah

6)   Menyelesaikan persamaan kuadrat dengan rumus pq
Untuk persamaan kuadrat yang disajikan dalam bentuk biasa x2 + p + q = 0 sering dipergunakan rumus akar
x= - ±
            Terutama jika p menyatakan bilangan bulat. Rumus akar tersebut dikenal sebagai rumus pq
Contoh :
1)      Selesaikan x2 – 24x + 124 = 0, x variabel dalam himpunan bilangan nyata.
Jawab :
x2 – 24x+124=0
p = -24
q= 124
Rumus :
x = - p +
Jadi, x = -(-12)
= 12
= 12  2
                      x = 12 +  2atau x = 12 – 2


BAB II
PERSAMAAN DALAM BENTUK PECAHAN

Ada kalanya persamaan-persamaan disajikan dalam bentuk pecah.
Misalnya :
1.       +  = 8
2.      3x =
Persamaan-persamaan semacam itu dapat diselesaikan dengan lebih dulu mengalihkan kedua ruasnya dengan KPK (kelipatan persekutuan terkecil) dari penyebut-penyebutnya, jika penyebut-penyebut itu tidak memuat variabel.
Contoh :
1)      Selesaikanlah +  = 8
Jawab :
 +  = 8
KPK penyebut-penyebutnya ialah 20
4(x2 – 24) + 5 (x2 – 37) = 8 × 20
4x2 – 96+ 5x2 – 185 = 160
9x2 – 121 = 0
(3x + 11) (3x -11)=0
3x + 11 = 0    atau      3x – 11 = 0
x = 3  atau                  x= 3
Himpunan penyelesaiannya { -3  , 3 }
    Jika penyebutnya memuat variabel, maka disesuaikan dengan lebih dulu mengubahnya menjadi bentuk pecah dengan satu penyebut. Jika dikalikan dengan KPK penyebut penyebutnya, belum tentu diperoleh persamaan yang ekuivalen dengan persamaan semula.
Contoh :

1)      Selesaikan  + 7 =

Jawab :
a)       + 7 =
x2 + 7 (x - 3) = 9 .......... (I)
x2 + 7x -21 -9= 0
x2 + 7x – 30= 0 .......... (II)
(x + 10) (x-3) = 0
x + 10 = 0 atau x – 3 = 0
Jadi x = -10 atau xx = 3   
Karena kedua ruas persamaan tersebut dikalikan dengan (x – 3), suatu bentuk yang memuat perubahan, maka perlu diperiksa apakah persamaan (I) ekuivalen dengan persamaan (II).
Pemeriksaan :
Untuk x=  -10, ruas kiri dari persamaan (1) menjadi  + 7 = , ruas kanan menjadi =-
Jadi x=10 merupakan akar dari persamaan (1).
Untuk x=3, maka ruas kiri dari persamaan (1) menjadi +7. Ini tidak mempunyai arti sebab pembagian dengan nol tidak mungkin. Jadi x=3 bukan akar persamaan (1).
Maka himpunan penyelesaian persamaan (1) adalah [-10]. Dengan demikian persamaan (1) tidak ekuvalen dengan persamaan (II).
Jawab:
b)      + 7 =
diubah menjadi
= 0
=0

Jika disederhanakan maka di peroleh:
x + 10=0
Jadi, x= - 10
Himpunan penyelesaiannya adalah [-10]
Latihan Soal:
1)       + x = 1
2)       - =